YADA : Jurnal Teologi Biblika dan Reformasi
https://journal.sttpadonaybatu.ac.id/index.php/YJTBR
<p style="text-align: justify;"><strong>YADA: Jurnal Teologi Biblika dan Reformasi</strong> is a journal that accommodates biblical, theological, historical, practical and didactic mission approaches with the principle of integration of faith and science, in order to build an approach that is relevant to the practical needs of Christians in particular and society (public space) in general, as a field of service community for the extended family of the STTPA academic community.</p> <p style="text-align: justify;">This publication concern includes studies of: <br /> (1) Biblical studies <br /> (2) Theological Studies <br /> (3) Historical studies <br /> (4) Apologetic studies <br /> (5) Hermeneutic studies</p>Sekolah Tinggi Teologi Providensia Adonayen-USYADA : Jurnal Teologi Biblika dan Reformasi2808-9960Peran Sentral Roh Kudus Bagi Pertobatan Orang Kristen di Tengah Relativisme Budaya Etis
https://journal.sttpadonaybatu.ac.id/index.php/YJTBR/article/view/53
<p>Pertobatan merupakan prinsip hidup yang penting bagi orang Kristen, sebab<br />melaluinya seseorang mengalami anugerah Allah dan diperkenankan menjadi milik<br />kepunyaan-Nya. prinsip tersebut penting tetapi kini diperhadapkan dengan relativisme<br />budaya etis yang turut menawarkan patokan-patokan etis guna memperbaharui hidup dari<br />dampak kejahatan. Hal tersebut turut menjerumuskan generasi orang percaya masa kini,<br />karena itu mesti ditegaskan kembali. Melalui penelitian ini penulis menyelidiki sentralitas<br />pertobatan Kristen melalui karya Roh Kudus dan melihat relevansinya dimasa kini. Metode<br />yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kepustakaan melalui<br />penyelidikan literatur baik dalam bentuk cetak maupun elektronik. Hasil dari penelitian ini<br />adalah: pertama, peranan Roh Kudus sangat penting dalam hidup orang Kristen, karena<br />hidup Kristen bergantung sepenuhnya pada kehadiran Roh kudus. Kedua, budaya etis masa<br />kini yang bersifat relatif tidak dapat menyelesaikan masalah moral manusia, karena itu tidak<br />mungkin dapat menyaingi otoritas Roh Kudus dalam menyelesaikan dosa. Ketiga, peranan<br />Roh Kudus sangat sentral dan sebagai satu-satunya jalan bagi orang percaya untuk<br />mengalami pertobatan, dan hal tersebut tetap relevan pada masa kini dan masa yang akan<br />datang.</p>Romelus BlegurAndre YudasEliana ElianaCindy C. SolsepaIsac Orgenos Waromi
Copyright (c) 2025 Romelus Blegur, Andre Yudas, Eliana Eliana, Cindy C. Solsepa, Isac Orgenos Waromi
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2025-03-032025-03-0331112Perspektif Alkitabiah Makanan Persembahan Berhala dan Implikasinya bagi Orang Percaya
https://journal.sttpadonaybatu.ac.id/index.php/YJTBR/article/view/54
<p>Makanan persembahan berhala adalah makanan yang sudah dipersembahkan kepada<br />alah-alah lain atau kepada dewa-dewa asing. Makanan persembahan berhala menjadi topik<br />pembahasan yang serius, ada berbagai pendapat mengenal hal ini, ada yang mengijinkan<br />memakannya, ada pula yang melarang untuk memakannya. Metode yang digunakan dalam<br />penelitian ini adalah metode studi pustaka yaitu dengan cara memahami dan mempelajari<br />teori-teori dari berbagai literatur yang berhubungan dengan makan persembahan berhala<br />berdasarkan persepektif alkitabiah. Tujuan penelitian untuk menjelaskan secara alkitabiah<br />dan komprehensif mengenai makanan persembahan berhala supaya orang percaya memiliki<br />pemahaman yang benar sesuai dengan Firman Tuhan. Hasil penelitian yang diperoleh<br />berdasarkan kajian alkitabiah adalah bahwa makanan persembahan berhala adalah makanan<br />yang sudah dipersembahkan kepada allah-allah lain dan bukan kepada Allah pencipta di<br />dalam Tuhan Yesus Kristus, sehingga tidak boleh memakannya. Semua makanan yang sudah<br />dipersembahkan kepada allah-allah lain itu adalah makanan berhala sehingga itu perlu<br />diperhatikan, akan tetapi makanan persembahan berhala boleh dimakan jika seseorang tidak<br />mengetahui asal-usul makanan itu, apakah sudah dipersembahkan kepada berhala. Secara<br />alkitabiah, orang percaya perlu memperhatikan dan memahami akan hal-hal yang berkenaan<br />dengan makanan persembahan berhala, bersikap tegas dan tidak kompromi. Orang percaya<br />perlu berdiri teguh dalam keyakinan kepada Yesus Kristus di atas segala-galanya, termasuk<br />terhadap makanan yang diberikan kepada berhala dan juga tindakan menduakan Tuhan<br />dengan menyembah berhala.</p>Iwan SetiawanRonald Y.G HoninAristoporus DendoCarlin TaihuttuInka Butet Simanjuntak
Copyright (c) 2025 Iwan Setiawan, Ronald Y.G Honin, Aristoporus Dendo, Carlin Taihuttu, Inka Butet Simanjuntak
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2025-03-032025-03-03311325Korelasi Konsep Mempergunakan Waktu dengan Mengerti Kehendak Tuhan dalam Efesus 5:16-17
https://journal.sttpadonaybatu.ac.id/index.php/YJTBR/article/view/52
<p>Waktu adalah kesempatan yang tidak dapat diulang kembali. Mempergunakan waktu<br />dengan baik, akan mampu mengarahkan seseorang melakukan hal-hal yang baik dan menjadi<br />produktif. Namun, masih ada yang belum bisa mempergunakan waktu dengan bijaksana.<br />Waktu berlalu begitu cepat tanpa meninggalkan hasil yang maksimal. Ada orang<br />menghabiskan waktu dengan rutinitas yang memberikan rasa nyaman, sehingga mereka<br />tidak melakukan hal-hal yang lebih berguna. Metode yang dipergunakan dalam penelitian<br />ini adalah dengan pendekatan studi kepustakaan dan eksegesis. Data dalam penelitian ini<br />didapatkan dari berbagai sumber pustaka seperti buku, jurnal penelitian-penelitian<br />sebelumnya, dokumen dan literatur lainnya yang relevan dengan topik penelitian ini. Tujuan<br />penelitian adalah untuk mendeskripsikan korelasi penggunaan waktu secara tepat dengan<br />hidup mengikuti kehendak Tuhan. Mempergunakan waktu yang ada dengan baik, memberi<br />banyak sekali keuntungan, sesuai dengan konteks dalam Efesus 5:16-17. Mempergunakan<br />waktu yang dengan baik bukan sekedar mengisi waktu-waktu yang ada dengan kesibukan<br />atau rutinitas sehari-hari, tetapi memakai waktu yang ada dengan sungguh-sungguh, sebab<br />dalam setiap waktu, kesempatan, peluang, moment yang ada, seseorang akan menjadi<br />semakin bijak dalam bertindak dan mengenal kehendak Tuhan dalam hidupnya.</p>Chresty Thessy TupamahuKurnia Sondang Evalina Lumban GaolPutri Yanti SilitongaMarselina Danga LilaApliana Lende
Copyright (c) 2025 Chresty Thessy Tupamahu, Kurnia Sondang Evalina Lumban Gaol, Putri Yanti Silitonga, Marselina Danga Lila, Apliana Lende
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2025-03-032025-03-03312642Penyelidikan Mazmur 32:1-11 dan Penerapannya Bagi Orang Percaya dalam Pergumulan Dosanya
https://journal.sttpadonaybatu.ac.id/index.php/YJTBR/article/view/57
<p>Dosa sampai dengan hari ini berhubungan erat dengan kehidupan manusia karena<br>dosa merupakan natur manusia sebagai ciptaan Allah. Hal ini tidak terlepas dari kehidupan<br>orang percaya, sehingga mendorong setiap individu setiap hari harus berjuang untuk terlepas<br>dari dosa dan menjaga iman mereka kepada Tuhan. Namun hari-hari ini fakta yang terjadi<br>berdasarkan berbagai fenomena yang dapat dilihat menunjukkan orang percaya masih ada<br>dalam situasi hidup yang menunjukkan keraguan atas dirinya oleh karena dosanya. Hal ini<br>berdampak kepada situasi yang sulit sehingga membawa orang tersebut tidak mampu untuk<br>mengatasi permasalahan dosa yang sedang digumuli sehingga menimbulkan pergejolakan<br>batin sebagai rasa bersalah kepada Tuhan. Hal ini menimbulkan pertanyaan, seperti; Apakah<br>orang percaya tidak memahami secara benar bahwa dosanya telah diampuni oleh Tuhan?<br>Dalam situasi yang demikian, ada Mazmur-mazmur yang dikategorikan sebagai Mazmur<br>keyakinan. Salah satunya adalah Mazmur 32:1-11 sebagai Mazmur keyakinan. Jika demikian<br>muncul pertanyaan penyelidikan, Apakah Mazmur 32:1-11 sebagai Mazmur keyakinan<br>relevan untuk diterapkan bagi kehidupan orang percaya yang bergumul dengan dosanya?<br>Untuk menemukan jawaban terhadap permasalahan tersebut, maka penyelidikan yang akan<br>dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik dengan pendekatan<br>kualitatif. Penyelidikan yang digunakan dalam penelitian ini didukung dengan pendekatan<br>analisa bentuk dan analisa stilistika, sehingga menemukan interpretasi yang dapat diterapkan<br>bagi kehidupan orang percaya.</p>Ika Kurniawati Logo
Copyright (c) 2025 Ika Kurniawati Logo
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2025-05-192025-05-19314365